CILACAP HITS - Nelayan di Cilacap kembali menghadapi ketidakpastian hidup akibat berbagai permasalahan yang tak kunjung mendapat solusi. Mulai dari harga bahan bakar yang terus meroket, alat tangkap yang mahal, hingga akses pasar yang semakin sulit. Di tengah situasi sulit ini, muncul pertanyaan besar: apakah nasib nelayan akan terus seperti ini jika mereka tidak mulai kritis terhadap janji-janji politik?
Berulang kali dalam setiap musim politik, para calon pemimpin datang dengan berbagai janji manis untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Namun, setelah pemilihan usai, harapan itu sering kali hanya tinggal ucapan kosong. Program bantuan yang dijanjikan sulit diakses, regulasi yang memihak nelayan tak pernah terealisasi, dan kesejahteraan yang diimpikan tak kunjung datang.
Menurut salah satu nelayan setempat, Mulyono (45), janji-janji politik sering kali berakhir tanpa hasil nyata. “Dulu dijanjikan bantuan kapal dan subsidi BBM, tapi setelah pemilu selesai, semuanya menghilang begitu saja. Kami hanya dimanfaatkan sebagai alat politik,” ujarnya dengan nada kecewa.
Tanpa adanya kesadaran kritis, nelayan berisiko terus menjadi korban janji-janji kosong yang hanya menguntungkan pihak tertentu. Kesadaran untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli terhadap sektor perikanan harus mulai ditanamkan. Nelayan diharapkan tidak hanya percaya pada janji kampanye, tetapi juga mengawal realisasinya setelah pemilu.
Pemerintah dan pemangku kebijakan juga harus lebih serius dalam memperhatikan nasib nelayan. Kebijakan yang pro-rakyat dan implementasi yang jelas harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar wacana politik semata.
Akankah nelayan Cilacap terus tertipu dengan janji politik atau mulai bersikap lebih kritis demi masa depan yang lebih baik? Semua kembali kepada kesadaran dan langkah yang diambil oleh mereka sendiri. Tetap pantau perkembangan isu ini hanya di CILACAP HITS!