Sejumlah janji yang pernah digaungkan saat kampanye, seperti peningkatan infrastruktur, bantuan ekonomi bagi masyarakat kecil, serta perbaikan layanan publik, hingga kini tak menunjukkan perkembangan berarti. Warga menilai eks-calon bupati tersebut hanya memberi harapan palsu demi meraih suara, namun menghilang begitu kekalahan menyapa.
“Saat kampanye, dia janji bakal ini bakal itu, Internet Gratis, Uang saksi dan juga hal yang lainnya tapi apa Nol Besar, malah justru kita sudah keluar uang sendiri dan tidak diganti,” ujar salah satu warga dengan nada geram.
Masyarakat yang merasa dirugikan mulai bergerak. Tuntutan untuk mempertanggungjawabkan janji-janji yang pernah diucapkan semakin menggema. Beberapa kelompok masyarakat bahkan mendesak agar eks-calon bupati yang bersangkutan memberikan klarifikasi terbuka dan menjelaskan alasan di balik semua janji yang tak terpenuhi.
Di media sosial, kekecewaan ini juga meluas. Tagar seperti #CilacapMenagihJanji dan #JanganMaininRakyat mulai ramai diperbincangkan, menjadi bukti bahwa ketidakpuasan warga tak bisa lagi diabaikan.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, mantan calon bupati tersebut belum memberikan tanggapan resmi terkait desakan warga. Apakah ini hanya masalah waktu sebelum Cilacap benar-benar meledak dengan aksi lebih besar?
Masyarakat Cilacap kini hanya ingin satu hal: kepastian, bukan sekadar ilusi politik.